TULUNGGUNG – Wilayah Kabupaten Tulungagung sangat identik dengan adanya perguruan pencak silat, sehingga situasi kamtibmas yang ada di jajaran Polrses Tulungagung banyak diwarnai dengan adanya potensi konflik yang bersumber dan berlatar belakang komunitas dari perguruan silat.
Melihat potensi konflik sosial tersebut, jajaran Polres Tulungagung Polda Jatim rutin mengadakan pertemuan Paguyupan Pencak Silat.
Baca juga:
Kapolri Tinjau Vaksinasi di Candi Borobudur
|
Kapolres Tulungagung AKBP Eko Hartanto, SIK, MH melalui Kasihumas Iptu Anshori, SH, mengatakan kegiatan pertemuan paguyuban pencak silat ini dilatar belakangi karena adanya potensi gesekan antar perguruan silat yang ada di wilayah Kecamatan Besuki cukup tinggi.
Untuk itu pihak kepolisian mengajak seluruh paguban pencak silat untuk sama sama mencari solusi supaya kedepannya jangan sampai terjadi gesekan antar perguruan.
“Dengan adanya paguyuban pencak silat saat ini, maka dapat saling membantu menjaga situasi Kamtibmas yg ada di Wilayahnya masing masing, apabila ada info sekecil apapun yang mengarah ke gesekan maka kita perlu sama sama segera di selesaikan dan koordinasikan agar tidak melebar”, ujar Kasi Humas kemarin Senin (23/1).
Dalam acara ngopi bareng kali ini, Polres Tulungagung juga mensosialisasikan isi Nota Kesepakatan Bersama Perguruan Pencak Silat kepada seluruh lapisan bawah semua Perguruan pencak silat.
Lebih lanjut Iptu Anshori mengatakan, dengan silaturahmi ini dapat menyelesaikan permasalahan maupun menekan adanya perselisihan antar perguruan pencak silat yang ada di tiap Kecamatan sampai tingkat bawah.
“Kegiatan pertemuan paguyuban pencak silat ini adalah agenda rutin yang dalam pelaksanaanya dilaksanakan secara bergilir baik tempat maupun penyelenggaranya dan tujuan yang paling utama adalah untuk menjalin komunikasi dan silaturahmi dengan masing masing perguruan pencak silat yang ada di wilayah Kabupaten Tulungagung”, terang Kasi Humas.
(Ans71 Restu)